Hari ini Ceng beng, seperti biasa wa menyerahkan pada vihara Ekayana Graha untuk mewakilkan diri ku, jadi lebih efisient dan praktis. Tidak tahu ada bakar2 kertas kim dan gin tdk, setidak nya biarpun ada pastinya lebih sedikit daripada dilakukan sendiri.
Kantin sujata juga mengadakan paket untuk sembahyang cengbeng ini yang pertama paket nasi+ 3 macam sayur teruntuk yg bersangkutan, juga paket nasi+ 5 macam sayur ( Rp 55.000,-).
Yang pasti tradisi bakar bakar kertas dan uang arwah ini tdk ada dalam tradisi awal Buddhisme.
wa, pasti nya meletakan nama Devadata sebagai Paceka Buddha masa depan yg bernama "Ati sara". Boleh di bilang menanam kebajikan untuk masa depan siapa tahu dalam kehidupan yang entah kapan bisa bertemu seorang Paceka Buddha tentu nya juga pengen bertemu dan belajar dhamma dari SammasamBuddha Maitreya juga.
well, ternyata banyak juga yah yang melakukan nya dengan cara masing masing bahkan kata pelanggan wa papanya melakukan perayaaan cengbeng dengan dateng ke kuburan jam satu pagi menggunkan lampu petromax, malem malem untuk sembhayang CengBeng ini.
ada juga yang sedehana yang menderetkan foto foto yang sudah berpulang di meja dan melakukan sembahyang ceng beng ini dengan sederhana.
ada yang dateng kekuburan membersihkan dan melakukan sembahyang ini disana.
ada yang mesti pulang kampung dulu ke daerah daerah dimana makam keluarga berada.
Bahkan ada yang pulang ke indonesia dan pergi keluar negri khusus untuk sembahyang Ceng beng ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar