Sabtu, 20 November 2010

Menggapai Bintang Menembus Awan

well, kita yang umat Buddhis mempunyai sebuah bintang ( entah dalam hati dan pikiran kita) bintang disini adalah sila bila kita menggambar bintang secara sederhana maka kita membentuk bintang segi lima (panca sila) atau bintang segi delapan yangterbuat dari tanda + (plus) dan X (silang)  menjadi * segi delapan atau atthasila, sedang dasa sila di simbolkan bagian tengah dari bintang segi lima.

Jadi pada saat kita sedang berjalan dalam kabut atau awan kita membutuhkan sebuah cahaya penerang (lampu kabut) yaitu sila yang kita lakukan sehari hari.

oke pada cerita ke Empat kita telah belajar mengurai kain dengan menarik benang nya maka kain tersebut akan lenyap menjadi benang pada akhirnya. cerita cerita pada jataka juga seperti itu kita perlu mengurai nya.
apa yang ada disini hanya sedikit membantu agar kita bisa mengurai sendiri dan mampu mengambil manfaatnya . 

mari kita mengulang cerita jataka pada cerita keempat:
"With humblest start." This story was told by the Master about the Elder named Little Wayman, while in Jīvaka's Mango-grove 2 near Rājagaha. And here an account of Little Wayman's birth must be given. Tradition tells us that the daughter of a rich merchant's family in Rājagaha actually stooped to intimacy with a slave. Becoming alarmed lest her misconduct should get known, she said to the slave, "We can't live on here; for if my mother and father come to know of this sin of ours, they will tear us limb from limb. Let us go and live afar off." So with their belongings in their hands they stole together out by the hardly-opened door, and fled away, they cared not whither, to find a shelter beyond the ken of her family. Then they went and lived together in a certain place,
 http://www.sacred-texts.com/bud/j1/j1007.htm
  “Dimulai dengan kerendahan hati,” dan seterusnya. Kisah mengenai seorang thera yang bernama Cūḷapanthaka ini diceritakan oleh Bhagawan ketika Beliau sedang berada di hutan mangga milik Jīvaka17, di dekat Rājagaha. Terdapat sedikit penjelasan mengenai kelahiran Cūḷapanthaka. Dikisahkan, anak perempuan dari seorang saudagar kaya di Rājagaha telah menurunkan martabatnya, menjalin hubungan dengan pelayan lelakinya. Karena khawatir kelakuan buruknya terbongkar, ia berkata kepada pelayan lelakinya, “Kita tidak bisa tinggal di sini lagi, jika sampai orang tuaku mengetahui kesalahan yang telah kita lakukan, mereka akan mencabik tubuh kita. Mari kita pergi dan menetap di tempat yang jauh.” Dengan membawa harta benda, mereka menyelinap keluar dari pintu rumah tersebut dan melarikan diri, mereka tidak peduli bagaimana mereka mendapatkan tempat berlindung yang aman tanpa sepengetahuan sanak keluarga gadis itu. Kemudian mereka menetap di suatu tempat, 
http://www.scribd.com/doc/31483424/Jataka-Vol-1


disni di ceritakan seorang anak gadis  yang kabur ketakutan karena hubungan nya tidak di restui oleh orang tua, memang tidak di ceritakan bagaimana sikap orang tua sang gadis, sangat menarik bukan?

nah apa yang terjadi pada pada keluarga sang gadis bila tahu ternyata anak gadis nya hilang dari runmah, siapa yang akan bersedih dan siapa akan marah ? memang pada kalimat di atas tidak di sebut tentang orang tua sang gadis tetapi faktor ini juga perlu diperhatikan.

sebenarnya dalam satu segi ketika kita sedang membaca permulaan cerita di atas kita sedang dimaki maki atau ada yang meratapi kita karena terlalu cepat datang ke cerita no 4 ini. kenapa kita di ratapi dan di maki maki soalnya perjalanan/membaca cerita jataka ini sangat panjang (547 cerita) akan kah kita kembali lagi ke cerita awal atau seperti sang gadis akan mengikuti cinta  (desire) nya dan pergi dari keluarga.


karena kita sudah di maki maki di awal cerita ke empat ini di suruh balik lagi ke cerita ke tiga mari kita balik sedikit ke cerita ke 3
Now in that city there was a decayed family. Once they had been rich merchants, but by the time of our story they had lost all the sons and brothers and all their wealth. The sole survivors were a girl and her grandmother, and they got their living by working for hire. Nevertheless, they had got in their house the golden bowl out of which in the old days the great merchant, the head of the family, used to eat; but it had been thrown among the pots and pans, and having been long out of use, was grimed over with dirt, so that the two women did not know that it was gold.

Di kota itu terdapat sebuah keluarga yang sangat miskin. Awalnya mereka adalah keluarga saudagar yang kaya, namun saat kisah ini terjadi, mereka telah kehilangan semua anak laki- laki dan saudara laki-laki beserta semua harta kekayaan mereka. Yang tersisa dalam keluarga itu hanyalah seorang anak gadis bersama neneknya, mereka bertahan hidup dengan menerima pekerjaan upahan. Tanpa menyadari bahwa mereka masih mempunyai sebuah mangkuk emas yang dulunya dipakai oleh saudagar kaya, kepala keluarga itu untuk menyantap makanan. Akan tetapi karena sudah lama tidak dipergunakan, mangkuk emas itu tersaput kotor dengan debu dan ditempatkan di antara tumpukan belanga dan tembikar.

bila kita perhatikan baik baik maka kita akan mendapati cerita yang padat sekali pada cerita ke tiga ini tidak terlalu di sebutkan bagaimana Great merchant ini hidup dan tempat tinggal nya maka kita perlu untuk mampu melihat seperti apa rumah dari great merchant ini ada seperti apa dll juga mangkuk emas yang di gunakan untuk makan. penggambaran tempat tinggal sang merchant yang melewati waktu merupakan sebuah ketidak kekalan atau anicca.

mangkuk emas yang tertutup kotoran dan jelaga dan jarum yang menggoresnya, kadang bisa juga di umpmakan sebagai dhamma yang tertutup kotoran bathin atau kamma buruk dan jarum analisa bisa menggors nya. tetapi ada juga perumpamaan lain yaitu sebagai kamma baik yang tertutup oleh kamma buruk dari kotoran bathin sedang jarum nya ada lah kamma baik, satu sisi lain bisa menggambarkan matahari yang tertutup bulan hingga jarum nya adalah bintang di langit.

cerita ke dua

adalah tentang menggali mata air, dalam menggali mata air harus menggali lapisan lapisan tanah yang ada ini menceritakan bahwa cerita jataka juga perlu di gali melewati lapisan lapisan yang menyelimuti nya.

cerita pertama kenapa antahapindhika di sebut pertama karena kita ketahui bahwa antha pindika menggunakan keping uang emas nya menutupi tanah untuk membangun vihara yang akan di persembahkan pada Sang Buddha. berarti bahwa cerita jataka ini penuh akan keping uang emas yang menghampar

semoga kilas balik ini mampu memberi pandangan atau bantuan bagaimana melihat cerita jataka yang sebenarnya







Jumat, 19 November 2010

No. 4. CULLAKA-SEṬṬHI-JĀTAKA.

No. 4. CULLAKA-SEṬṬHI-JĀTAKA.

versi bahasa english
http://www.sacred-texts.com/bud/j1/j1007.htm

versi bahasa indonesia
http://www.wihara.com/forum/kisah-kisah-sang-buddha/7394-jataka-4-cullaka-se-hi-jataka.html

Komentar,
cerita ini cukup panjang dan terdiri dari banyak sisi, aku tidak akan mengomentari terlalu banyak hanya sedikit bagian bagian yang dapat ku komentari saja.

Belum apa apa kita sudah di gampar sama cerita ini apakah kita si a atau si b (atau ibu mereka yang lari karena ketakutan), bila kalian si A jangan sombong karena bisa mengerti sutra sutra yang ada dan sebaiknya berbagi ( tentunya ada menyangkut juga tentang cerita ke tiga), bila kalian si B jangan cemas dan kuatir ada sebuah tehnik yang di ajarkan kepada kalian.

Kain bersih (yang maha ajaib) disini mempunyai banyak segi, salah satu segi nya.

Bahwa kita harus melihat kain ini awal mula nya seperti apa, dalam realita kita sebuah kain di bentuk dengan di tenun pada jaman dahulu, bila kita menarik ujung nya maka kain tersebut akan terurai dan menjadi sehelai benang.

Cerita ketiga juga seperti itu untuk mengerti harus di uraikan terlebih dahulu dengan perlahan lahan dan kemudian di bentuk kembali (wah enak dan curang nya wa dapetnya susah payah, cerita ke empat lsg memberitahu cara nya).

Disini juga cerita tentang kain adalah latihan tehnik konsentrasi yang di ajarkan (kenapa bukan kertas jaman dahulu mana ada kertas yang ada yah kain ini)

Kain disini juga berarti sebuah cerita jataka membutuhkan pendalaman dan konsentrasi untuk melihat hal yang sesungguh nya.

Kain jaman sekarang seperti kain tenun, kain rajut dll bahwa latihan yang kalian lakukan setiap hari tidak akan percuma suatu saat akan menjadi sehelai kain ini, kain ini juga bisa berubah menjadi pakaian dll.

Kamis, 18 November 2010

No. 3. SERIVĀṆIJA-JĀTAKA.

No. 3.
SERIVĀṆIJA-JĀTAKA.

versi bahasa english
http://www.sacred-texts.com/bud/j1/j1006.htm

versi bahasa indonesia
http://www.wihara.com/forum/kisah-kisah-sang-buddha/7393-jataka-3-seriv-ija-j-taka.html

Komentar,

Ini adalah contoh cerita yang memerlukan penggalian yang sangat dalam, cerita ini merupakan sebuah permata yang mempunyai banyak sisi (facet) dan di dalam nya banyak cahaya, bila kita sedikit menggulirkan permata ini maka sisi lain cerita akan nampak dengan pandangan pandangan/pengertian pengertian yang berbeda.

Disini juga di kenal kan alat bantu untuk memahami dhamma dalam cerita jataka, seperti yang di gunakan bodhisatva yaitu jarum( dalam hal ini pandangan sang bodhisatva dalam memeriksa mangkuk emas yang tertutup kotoran dan jelaga), timbangan, tas (untuk menyimpan mangkuk emas yang tertutup kotoran dan jelaga), dan juga delapan keping uang.

Sedikit tentang jarum, ada tiga hal yang dapat di ketahui tentang jarum dari nenek dan anak perempuan yang tidak memiliki jarum tapi mendapat kan timbangan maka dia mendapat manfaat dhamma meski tidak sebesar sang bodhisatva, sang bodhisatva yang secara halus memeriksa adalah jarum yang tidak terlihat dan jarum devadata yang pertama di sebut dalam cerita (jarum yang hendak di jual oleh seorang pedagang keliling tidak lah mungkin hanya ada satu saja dalam keranjang dagangan nya).

Rabu, 17 November 2010

No. 2. VAṆṆUPATHA-JĀTAKA.

No. 2.
VAṆṆUPATHA-JĀTAKA.

versi bahasa english
http://www.sacred-texts.com/bud/j1/j1005.htm

versi bahasa indonesia
http://www.wihara.com/forum/kisah-kisah-sang-buddha/7387-jataka-2-va-upatha-j-taka.html

komentar singkat,

Masih tentang perjalanan kita harus berhati hati atau akan berputar putar di tempat yang sama saja, jadi kita harus menggali (terus menerus)arti atau pengertian yang terdapat dalam cerita jataka agar bisa merasakan atau di nyatakan dengan menemukan mata air dan meminum air (dhamma).

Selasa, 16 November 2010

No.1. APAṆṆAKA-JĀTAKA.

APAṆṆAKA-JĀTAKA.

versi bahasa english
http://www.sacred-texts.com/bud/j1/j1004.htm

versi bahasa indonesia
http://www.wihara.com/forum/kisah-kisah-sang-buddha/798-jataka-setan-di-padang-pasir.html


ini adalah pembuka jataka athakata.

Komentar singkat saja,

secara explisit cerita ini menerangkan tentang sebuah perjalanan pada sebuah jalan ( yang di maksud adalah membaca jataka ) bahwa dalam membaca cerita jataka kita mungkin akan tergoda, terpesona oleh cerita ini (goblin) seperti merchant pertama hingga melupakan untuk apa kita sesungguh nya membaca cerita jataka. Secara halus kita di anjurkan untuk membaca cerita jataka ini setidak nya dua kali. intinya kita harus mempersiapkan diri dalam membaca cerita jataka dan harus berusaha mendapat manfaat yang terdapat pada cerita jataka( digambarkan dengan air [yang dapat diminum dan di gunakan{ jadi tentu nya adalah air yang jernih} ] yang di bawa para merchant).

Rabu, 03 November 2010

Kompas bayar 9 bulan langganan satu tahun

diminta keponakan wa kebank bca setor ke bca pas mau masuk ada stand kecil dari kompas wa di panggil karena ada urusan selesaikan dulu urusan baru kesini ternyata ada penawaran bulan promosi kompas langganan setahun bayar cuma 9 bulan boleh juga cuma bayar Rp.702.000 lohh lumayan bisa hemat Rp.234.000,- dah gitu ada di kasih polo shirt dan dapet 4 kupon undian ( nanti kalau dapet mobil dan motor wa kasih tahu dah, [bercanda yahh bisa discount Rp234.000,- saja dah bagus apalagi bisa menang undian dapet mobil dan motor]) wa besok bawa kuitansi langganan kompas wa biar mereka yang urus sama agen koran kompas wa.

tambahan catatan kecil:
tanggal 25 -10-2010 dan 26-10-2010 aku tidak melakukan ettavata karena tidak membawa buku paritta saku.
harus berterimakasih pada hemayanti kalau bukan karena dia aku tidak akan mengeluarkan candaan melakukan sanghadana setiap hari, ketika aku mencoba memikirkan bagaimana menolong kaum  H di link http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=18495.0 kepikiran cara melakukan sangha dana setiap hari tetapi bukan dalam bentuk diatas, cara nya melakukan nya lebih sulit hingga akhirnya berpikir cara ini tidak semua orang dapat melakukan nya,  kemudian berpikir bagaimana aku melakukan sanghadana setiap bulan, kemudian berpikir apakah cara ini tidak bisa di pakai pada sanghadana sehari hari. hingga terjadi kejadian diatas maka aku menamakan suara malaikat atau bodhicitta karena tanpa memikirkan untuk menolong kaum H ini, hal ini mungkin tidak terpikir oleh diri ku.

Selasa, 02 November 2010

Soal Rantangan Vege

besoknya tanggal 1-11-2010 baru ettavatta, pikir punya pikir kalau sehari wa makan sayur satu macam 5.000 rupiah kalau tiga macam 15.000 rupiah dan di kali 31 hari jadi nya 465.000 lohh kok lebih murah jauh dari pada rantangan vege yang wa langganan sebulan 850.000,- pikir punya pikir wa rasanya bakal ganti nih rantangan vege wa mending beli jadi murah banyak (ini baru rencana saja, mungkin bulan depan desember baru di ganti).

Senin, 01 November 2010

SanghaDana hari VII

adalah hari terakhir dana pergi kevihara siang hari makan di kantin sujata makan mie nya enak lohh meskipun dingin tapi yah mestinya di siram kuah (kuah nya panas), tapi wa sukanya makan mie tidak basah (tidak di siram kuah), kemudian pergi dana sangha dana terus main ke warnet maen atalantica (bikin char belum pernah main nih game) kemudian ke sini lalu pulang,